Panen Raya dan Pesta Singkong
TK B Al Irsyad Semangat Memanen
Singkong
Selasa, 20/10/2015 rombongan
Sembilan mobil beriringan menuju desa Singasari
untuk memanen SIngkong. Panen ini diikuti lebih dari 135
siswa-siswi dan 20 guru TK B Al Irsyad.
Panen raya ini sesuai dengan tema pembelajaran pecan ini yaitu tanaman, selain
panen anak-anak juga dikenalkan beragam jenis tanaman pagan yang ada di desa
singasari mulai dari tanaman padi, jagung, singkong, ubi dan kacang hijau. TK
Al Irsyad menerapkan pembelajaran kontekstual yaitu para peserta didik diajak
untuk melihat sendiri, merasakan lebih dekat dan mengerti sendiri dan
mengeksplorasi sumber belajar mereka, beragam jenis tanaman pangan.
Anak-anak terlihat semangat,
antusias bersaman-sama mencabut singkong yang pohonya telah menjadi tinggi dan
besar, untuk satu pohon singkong dicabut oleh 4 anak. Untuk belajar bekerjasama, dan kompak. Hari itu
anak-anak berhasil mencaput sekitar lebih dari 75 pohon singkong.
Alhamdulillah panen singkong raya
kali ini mendapatkan 100 kg singkong, sebagian dibawa pulang untuk dimasak
sendiri dirumah sebagian dimasak disekolah dalam rangka festival “Big Cooking”
pecan depan.
(Umi Salamah)
BIG COOKING TK B AL IRSYAD; Aku suka singkong
Pagi hari ini, 5 kelas terlihat sibuk
meyiapkan kegiatan masak besar bersama, Big Cooking. masing-masing kelas
memiliki menu andalan dari singkong telah mereka panen sendiri sehari
sebelumnya. Bahan-bahan pelengkap seperti minyak, gula pasir, gula merah,
garam, bumbu-bumbu, keju, margarine, meises, ampas kelapa, daun pisang untuk
membungkus, alat-alat untuk memasak dan sebagainya disiapkan bersama-sama satu
sekolahan. Ramai sekali.
Kelas B1 membuat, B2 membuat Bola-bola
Meises. B3 membuat Lepet, B4 membuat Balok Singkong Keju Crispy, B5 membuat
Mata Roda Pisang.
Serunya Big cooking di sekolah bersama para
teman-teman ditemani Ustadzah. Selain seru anak-anak akan mengerti lebih dekat proses
pengolahan menjadi makanan yang sehat dan bergizi yang penting untuk menunjang
pertumbuhan, dengan mengetahui manfaat makanan untuk tubuh kita nantinya
anak-anak yang tidak mau makan atau pilih-pilih makanan akan berubah pengertian
menjadi lebih menghargai lingkungan, menghargai makanan yang prosesnya dari
mulai menanam, memanen, sampai mengolahnya menjadi makanan memerlukan waktu
yang cukup lama. Ungkap kepala Sekolah Nur Sabiha.
0 komentar: