Asyiknya Sekolah Sore Hari
Asyiknya Sekolah Sore Hari
Oleh: Nur Sabiha, S.Ag.
Mah kenapa sih sorenya lama sekali
padahal aku kan ingin cepat-cepat sekolah. Itulah celoteh seorang anak kepada
ibunya, sang ibu berusaha menjawab dengan sabar, lho ini baru pukul 09.00 pagi.
Sekolahnya pukul setengah empat sore, main aja dulu ya… sang anak tetap tidak
sabar menunggu, sebab waktu yang terasa
begitu lama. Pada pukul 03.00 sore anak tersebut mandi dan segera memakai
seragam sekolah sendiri tanpa dibantu oleh ibunya, ayo mah kita berangkat.
Akhirnya ibunya mengantar anaknya kesekolah. Disekolah seluruh anak disambut
oleh para ustadzah dengan sambutan yang hangat. Tampak gembira dan ceria
terpancar dari wajah anak-anak dan ada beberapa anak yang berlompat-lompatan
serta sesekali saling berkejaran itulah yang dilakukan anak-anak pada usianya.
Anak-anak silahkan masuk ke kelas, wali kelas memanggil anak-anak. Segera
mereka menuju kelas dan ustadzah siap memakaikan aksesoris yang menarik.
Wah inilah aksesoris yang dibuat oleh
ustadzahku yang aku tanyakan setiap hari kepada ustadzahku. Ustadzah aksesoris
ini buat apa sih?... Ini buat acara Day at Night jawab ustadzah. Anak tampak
kegirangan ketika ustadzah selesai memakaikan aksesoris itu anak tampak bak
putri raja yang cantik jelita dan sholehah demikian juga sekelompok anak
laki-laki memakai kain batik yang diikat dipinggang bak putra raja yang tampan
dan sholeh.
Pukul 15.45 acara dimulai anak-anak
berkumpul untuk berdoa dan mengaji. Kegiatan awal anak-anak senam bersama.
Kemudian berangkat berkeliling ke alun-alun diiringi oleh music tradisional
berupa kentongan yang bernuansa islami dengan mengumandangkan lagu anak-anak
seperti pelangi-pelangi, matahari terbenam, balonku ada lima dan rukun islam,
kemudian melakukan berbagai permainan. Permainan ini diciptakan untuk mengembangkan
5 kemampuan dasar anak yaitu:
1.
Kentong Komando
Cara Bermain:
Pertama-tama anak membuat lingkaran sambil
bernyanyi bebas, kemudian ada salah satu yang menjadi komando di tengah-tengah
lingkaran yang bertugas membunyikan kentongan. Anak-anak bersiap-siap dan
konsentrasi mendengarkan bunyi kentongan, kemudian anak-anak membentuk kelompok
sesuai dengan jumlah suara kentongan yang dibunyikan oleh komandonya.
Misalnya : tong…tong…tong…tong… artinya
ketongan berbunyi 4x anak-anak bersiap-siap membentuk kelompok berjumlah 4
anak. Anak-anak yang tidak lengkap membuat kelompok sesuai jumlah suara kentong
yang dibunyikan dikelompokkan tersendiri untuk melakukan gerakan apapun atau
menyanyi sesuai permintaan komandonya.
Tujuan permainan ini adalah untuk menanamkan konsep dasar
bilangan 1-20 kepada anak didik sekaligus mengembangkan kemampuan fisik
motorik, social spasial.
2.
Kupu-kupu hinggap
Cara Bermain:
Pertama-tama anak-anak dibariskan
dua-dua dan membentuk lingkaran. Lalu perwakilan dua anak untuk suit atau pingsut,
bagi anak yang menang dikejar dan anak yang kalah mengejar, keduanya saling
kejar mengejar seperti kupu-kupu yang terbang kesana-kemari, dan anak boleh
mencari perlindungan dan menyelamatkan diri dari kejaran dengan cara hinggap
dimanapun sesuai keinginan anak dan boleh hinggap pada anak –anak yang sudah
dibariskan dua-dua dalam bentuk lingkaran dengan cara hinggap pada barisan
belakang dan anak yang berada di barisan depan atau pertama yang dihinggapi
kupu-kupu harus segera berlari menggantikan posisi kupu-kupu yng hingap tadi,
demikian seterusnya.
Tujuan permainan ini adalah untuk
menanamkan konsep sains pada anak didik.
3.
Siapa Cepat Dia Dapat
Cara Bermain:
Pertama-tama siapkan efamart dengan
jumlah yang tidak sama dengan jumlah anak, kemudian siapkan music untuk
mengiringi anak-anak untuk bergerak atau menari bebas, saat music dimatikan
anak-anak harus segera berebut efamart “Sambil berteriak siapa cepat dia
dapat”. Bagi anak yang tidak mendapatkan efamart disendirikan dan diperintahkan
untuk menirukan gerakan aneka binatang atau menyanyi.
Tujuan permainan ini adalah untuk
menanamkan kemampuan dasar sekaligus pada anak didik.
4.
Gelang Berantai
Cara bermain:
Pertama-tama siapkan 7 anak yang
nantinya akan mendapat tugasnya masing-masing. Siapkan simpai yang diikat
dengan tali kur sebanyak 6 sisi, pilih satu anak untuk berada di dalam simpai
sambil memgang piring yang berisi bola tenis, kemudian 6 anak lainnya dibagi
untuk memegang tali kur yang sudah diikatkan pada 6 sisi simpai, kemudian
setelah ada aba-aba mulai…. Anak mulai mengangkat tali 6 sisi tersebut dan
berusaha mengendalikannya dengan cara bekerjaasma agar simpai dapat terangkat,
sehingga anak yang berada di tengah simpai dapat berjalan membawa piring yang
berisi bola tenis sampai garis finish yang sudah ditentukan.
Tujuan permainan ini adalah untuk
menciptakan kerjasama sekaligus menanamkan konsep matematikan menghitung bola
yang ada di dalam piring.
5.
Ulat Berjalan
Cara bermain:
Pertama-tama siapkan simpai 6 buah,
kemudian kain untuk mengikat kaki. Simpai diletakan berurutan ke saping, lalu 4
anak berbaris berdampingan dengan kedua kaki diikatkan dengan kaki teman di
sebelahnya, setelah mendengar aba-aba mulai, anak harus berusaha bergeser
sedikit demi sedikit dengan kaki yang terikat ke simpai yang berada
disebelahnya, dengan kekompakan dan kerjasama yang baik, maka anak akan
berhasil bergeser tanpa terjatuh walau kedia kaki terikat satu sama lain.
Tujuan permainan ini adalah untuk
melatih keseimbangan anak.
Menjelang maghrib anak sudah berwudhu dan
siap untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah di sekolah bersama ustadzah
dan beberapa orangtua. Setelah sholat maghrib anak-anak menglang hafalan surat
al fiil, al fatihah dan al quraisy diteruskan mendengarkan dongeng bersama kak
Afid.
Akhirnya
acara selesai anak-anak dijemput oleh orangtua masing-masing dengan hati yang
senang dan gembira, besok sekolahnya sore lagi ya ustadzah… celoteh salah satu
anak yang dilontarkan pada ustadzah. Lho kenapa harus sekolah sore lagi… iya
aku senang sih bisa main bareng temen yang lain di alun-alun.
0 komentar: