PENGARUH TELEVISI BAGI ANAK
Betapa
besarnya kemajuan dan perubahan yang terjadi semenjak TV ditemukan. Kita dapat
menyaksikan liputan berita tentang berbagai peristiwa dari seluruh dunia
dan kita juga dapat menyaksikan berbagai
jenis film, dari film kartun, drama, biografi, aksi, edukasi, musik dan lain
sebagainya, dari dalam dan luar negeri. Jadi, jika memang begitu banyak
kemajuan yang diberikan dengan adanya TV, lalu apa masalahnya ? Sebenarnya
TV-nya sendiri memang tidak bermasalah. Problemnya adalah berapa lama anak-anak
kita menonton TV, dan apa pengaruhnya bagi mereka ?
Efek negatif ?
Sebenarnya
mengapa TV yang bisa memberi efek negatif? Pokok permasalahan yang paling
besar, sebenarnya adalah ketidakmampuan seorang anak membedakan dunia yang ia
lihat di TV dengan apa yang sebenarnya. Bila orang dewasa melihat film – film
aksi atau horor, mereka tahu apa yang mungkin atau apa yang tidak mungkin.
Orang dewasa tahu bahwa tokoh Rambo, Frankenstein, Zombie, Superman dan
lain-lain adalah karangan saja. Orang dewasa juga tahu bahwa orang tidak
dibunuh atau dipukul sungguh-sungguh dalam film. Sebaliknya, seorang anak
kebanyakan belum mengenal dan mengetahui apa itu akting, apa itu efek film,
atau apa itu tipuan kamera dan lain sebagainya. Bagi anak-anak, dunia di luar
rumah adalah dunia yang seperti apa yang ada di TV, yang mereka lihat setiap
kali.Penelitian membuktikan bahwa menonton televisi memiliki dampak negatif
bagi anak-anak, diantaranya adalah :
- Meningkatkan agresivitas anak. Anak-anak yang menonton TV memiliki tingkat agresivitas lebih tinggi. Ini tentu tidak lepas dari banyaknya tayangan kekerasan dan agresivitas di TV. Di mata anak-anak, kekerasan yang ada menjadi hal yang biasa, dan boleh-boleh saja dilakukan apalagi terhadap orang yang bersalah,karena memang itu semua ditunjukkan dalam film-film.
- Akibat dalam jangka lama dan terus menerus hanya dipengaruhi dua stimulus saja, yakni suara dan gambar, maka kemampuan anak berkonsentrasi sangat pendek. Mereka jadi kesulitan dalam belajar yang ujung-ujungnya menimbulkan kemalasan belajar.
- Akibat terus menerus di depan TV maka aktivitas fisik anak berkurang. Mereka menjadi kurang terampil. Lebih buruk lagi, mereka menjadi kekurangan waktu untuk bermain, bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman-temannya. Akibatnya keterampilan emosi dan sosial anak tidak berkembang.
Bagaimana Solusinya ?
Idealnya,
efek positif dari kemajuan televisi ini kita perluas, dan efek negatif yang ada
ini kita hilangkan, atau minimal kita tekan seminimal mungkin. Untuk itu, ada
beberapa hal yang mungkin bisa kita lakukan untuk menghadapi masalah ini,
antara lain :
·
Untuk anak yang masih
sangat kecil, ia belum bisa membedakan antara siaran TV atau rekaman video yang
diputar. Orang tua dapat memilihkan film (video) yang menarik dan mendidik
anak, sesuai usianya itu. Akan tetapi ada satu hal yang harus diingat, jangan
memutarkan video yang kita sendiri belum lihat, minimal ketahui persis apa
isinya.
·
Periksalah jadwal
acara TV, sehingga kita bisa mengatur jadwal film / acara apa yang akan
ditonton bersama anak.
·
Memperhatikan acara
apa yang mau ditonton dan perhatikan juga acara berikutnya apa.
·
Dengan menemani anak
menonton TV, kita dapat mengajaknya membahas apa yang ada di TV, dan membuatnya
mengerti bahwa apa yang ada di TV tidak semua sama dengan apa yang ada
sebenarnya.
·
Diskusikan dan
bantulah anak memperoleh manfaat dari acara TV.
·
Mengatur jam tertentu
kapan anak boleh menonton TV dan kapan untuk aktifitas yang lain. Di sini orang
tua harus memberi contoh pada anak , dengan tidak banyak menonton TV. Jika anak
melihat orang tuanya sering menonton TV, sedangkan ia tidak boleh, tentu ia
akan merasa diperlakukan tidak adil.
·
Lokasi TV di rumah
juga diatur sedemikian rupa, agar tidak berdekatan dengan tempat anak belajar.
·
Ajak anak untuk
melakukan banyak aktifitas lain, selain hanya menonton TV. Kita dapat mengajak
anak bermain atau berolahraga di sekitar rumah. Atau dapat juga memperkenalkan
dan mengajarkannya suatu hobi yang baru.
Ratna Noer Hidayah, S.Pd
Guru Pendamping kelas B3 “ Al ‘Aziiz “
TK
AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH PURWOKERTO
0 komentar: